AMOXSAN adalah obat antibiotik yang mengandung Amoxicillin. Amoksisilin adalah aminopenisilin semisintetik yang menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri dengan mengikat 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBP), sehingga menghambat biosintesis dinding sel dan akhirnya menyebabkan lisis bakteri. Obat ini digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka seperti Staphylococcus bukan penghasil penisilinase, Streptococcus, E.Coli, H.Influenzae, Streptococcus Pneumoniae, Streptococcus Faecalis, P.mirabilia dan N.Gonorrheae (bukan penghasil penisilinase) pada penyakit infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran genitourinari, dan gonore. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Pembelian obat ini memerlukan edukasi terkait penggunaan atau pengonsumsian obat yang tepat dan aman yang akan dikenakan biaya.
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Penyakit infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran genitourinari, dan gonore yang disebabkan organisme Gram positif dan Gram Negatif yang peka terhadap Amoxicillin
Per 5 mL : Amoxicillin 125 mg
Dapat diberikan bersama makanan agar diabsorpsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan penurunan produksi urin, riwayat kejang, epilepsi yang diobati atau gangguan meningeal, leukemia limfatik, individu atopik, Gangguan ginjal dan hati, Anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Kategori kehamilan: Kategori B: Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Hipersensitivitas atau riwayat reaksi alergi berat (misalnya anafilaksis, sindrom Stevens-Johnson) terhadap amoksisilin atau -laktam lainnya (misalnya penisilin, sefalosporin, karbapenem, monobaktam). Mononukleosis menular (dicurigai atau dikonfirmasi).
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Kejang (dosis tinggi), reaksi Jarisch-Herxheimer (dalam pengobatan penyakit Lyme), kristaluria (dosis parenteral tinggi), waktu protrombin memanjang. Gangguan sistem darah dan limfatik: Jarang, trombositopenia, leukopenia. Gangguan gastrointestinal: Mual, diare, muntah, perubahan warna gigi (coklat, kuning, abu-abu) terutama pada anak-anak.
Obat Keras (Merah)